Jumat, 17 Juni 2011

membaca, menyehatkan, menguntungkan

Hanya dengan membaca satu buku atau sebuah koran perhari bisa bikin tubuh sehat sampai tua. Sebab membaca bisa menjaga kemampuan kognitif dan saraf agar tak menurun.

Seorang fisioterapi dari Germany's Society for Gerontology and Geriatrics, Manfred Gogol mengatakan bahwa membaca merangsang pertumbuhan sinaps, penghubung antar saraf. Membaca juga membuat daya imajinasi dan kreativitas seseorang terjaga.

"Hal ini jelas merupakan aset yang sangat berharga di saat tua. Apalagi kaum lansia memiliki berbagai masalah yang menyebabkan diri mereka sangat tergantung pada orang lain," ucap Gogol seperti dikutip dari situs indiavision.

Membaca juga bisa meningkatkan konsentrasi. Konsentrasi bisa mencegah kaum lansia dari kepikunan. Hal tersebut penting mengingat kaum lansia identik dengan kepikunan.

Gogol menyarankan agar seseorang mulai membaca tiap hari. Jika sebuah novel dirasa terlalu berat, pilih saja bacaan ringan seperti kumpulan cerpen atau bahkan sebuah koran. TRIBUNNEWS.COM

jadi.......
Bertambah lagi rahasia dan manfaat membaca, membaca merupakan paketinvestasi hemat berbonus banyak, dengan melakukannya kita tahu, dari tau akan mendorong kita melakukan sesuatu, dengan melakukan sesuatu tentu ada hasil yang didapat, hasil tersebut merupakan profit, ditambah bonus kepuasan yang didapat, kesehatan yang mengiringi, pengetahuan luas, pemikiran sehat, dsbnya-dsbnya.. jadi mulailah berinvestasi........

CERAMAH MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA, Ir JERO WACIK, SE

Hari kamis kemaren kami mendapat kunjungan dari menbudpar, pak Jero Wacik, dalam kunjungan tersebut beliau berkesempatan menjadi pembina pada apel pagi, dan kemudian dilanjutkan dengan memberikan ceramah.

Ceramah yang diberikan berjudul “Membangun karakter pribadi, untuk membangun bangsa”,yang diawali beliau dengan bercerita tentang pengalaman dan kisah2 motivasi, beliau mengawalinya dengan tanggapan terhadap dirinya yang dikenal sebagai menteri gaul, dengan senyum beliau mengatakan bahwa sebagai menbudpar memang harus gaul, harus banyak senyum, karena tujuan utama pariwisata adalah promosi.
Pak menteri bercerita bahwa semasa sekolah beliam merupakan sosok yang jenius, mendapatkan nilai 10 merupakan hal yang biasa, sampai2 pernah diminta menggantikan guru untuk untuk mengajar. Disamping sebagai orang yang pintar, beliau mengakui masa kecilnya berada dalam balutan kemiskinan yang hampir membuatnya putus asa untuk mewujudkan cita2nya, yaitu bersekolah di ITB (sekolahan Bung Karno), impian untuk merengkuh pendidikan di ITB diawali sebuah kisah “pada saat beliau masih berada pada sekolah dasar, pada saat itu presiden pertama mengadakan kunjungan ke Bali, dan pak menteri yang masih kecil ikut serta menyambut Presiden dan berkesempatan bersalaman dengan Bung Karno, yang juga mengusap2 kepala beliau sambil berkata, Belajar yang Benar ya.. (kira2 seperti itu)”. Kisah tersebut melatarbelakangi cita2 tinggi pak menteri dan mengantarkannya untuk mewujudkannya dan bermuara pada keberhasilan. Impian masuk ITBpun terwujud dengan tiga setengah tahun beliau berhasil menuntaskan study (jenius bukan), tentunya tiga setengah tahun itu dilalui dengan berdarah-darah, berbagai masalah terutama ekonomi menghimpit beliau, tetapi pak menteri berhasil membuktikan bahwa kemiskinan bukan alasan utuk tidak berhasil.

Dalam ceramah pak menteri menghimbau agar kita sebagai bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang dikenal berbudaya menerapkan nilai2 luhur dalm kehidupan pribadi, yaitu dengan bertingkah laku selaras dengan norma, dan moral dasar bangsa, menghargai kebhinekaan dan mengamalkan Pancasila. Kesalahan generasi ini adalah kurangnya penghrgaan dan pemahaman terhadap dasar negara yang memiliki fungsi ganda sebagai penuntun kehidupan bangsa, coba pahami, resapi dan amalkan hal tersebut (Pancasila) sudah cukup untuk membuat hidup ini tentram sesuai harapan. Disamping itu beliau juga memaparkan 25 karakter yang mampu membentuk pribadi yang mantap sehingga mampu, membangun bangsa.
Secara khusus beliau menyinggung munculnya kelompok2 garis keras yang berusaha menggoyahkan keutuhan bangsa, yang sebenarnya hanya sebagian kecil dari kebhinekaan Indonesia, sehingga tugas kita sebagai tunas bangsa adalah meredam hal tersebut, menjadi penengah serta menjadi perekat dengan wawasan kebangsaan yang kita miliki, modrenisasi dan globalisasi merupakan tantangan yang kemudian harus kita hadapi dengan kearifan lokal. Pak menteri juga menghimbau barisan para pendidik bangsa, agar menanamkan semangat kebangsaan, disamping materi yang diberikan sehingga karakter tersebut tertanam bersamaan dalam proses pendidikan.
Dalam ceramah tersebut beliau hanya sedikit menyinggung tentang pariwisata, pak menteri hanya mengungkapkan bahwa pariwisata Indonesia tidakkalah malah potensi yang ada melebihi yang ada pada negara-negara lain, tinggal masalah pencitraan yang perlu dibenahi. Di akhir acara pak menteri juga menghimbau pengunaan produk lokal dalam keseharian kita, karena terbukti produk-produk lokal tidak kalah dengan produk luar.
Pesan-pesan dalam ceramah di atas merupakan ungkapan kepedulian dan tanggungjawab beliau untuk generasi muda indonesia, Pak Menteri berharap dengan pribadi yang kuat, pembangunan secara menyeluruh dapat dicapai, sehingga pencitraan yang negatif terhadap bangsa ini mampu ditepis. Selama ini memang banyak pihak yang memproyeksikan keadaan bangsa ini dengan berlebihan seakan-akan besok akan hancur, menampilkan kekacauan ke permukaan secara tidak seimbang, sehingga bangsa ini sepertinya akan bubar. Menurut kaca mata saya benar juga yang disampaikan oleh Pak Menteri, masih ada Indonesia, bangsa ini masih berbudaya, masih banyak hal2 baik yang tidak terekspos, tidak dimunculkan, hanya tersembunyi dibalik publikasi yang tidak berimbang.


Kamis, 16 Juni 2011

Naked TRAVELER


Naked traveler… buku ini adalah kisah yang membuat aku dan semua orang yang membacanya iri dengan apa yang dilakukan penulisnya. Bagaimana tidak, didalamnya bercerita pengalaman mbak Trinity menjelajah dunia.(catatan backpacker wanita keliling dunia)

Berkeliling eropa,asia,australia, amerika, indonesia dilakukan dengan gaya backpacker merupakan sesuatu yang luar biasa apalagi dilakukan seorang perempuan, karena selain keberanian juga dibutuhkan manajemen dan perencanaan yang mantap untuk bisa melakukannya, tentunya hal tersebut memberi inspirasi bagi yang menggemari traveling untuk terus berpetualang, ditambah lagi buku ini memuat tips ad trik, pengalaman lucu, perbandingan2 gokil yang terjadi selama perjalanan, terlebih kemampuan merangkai kata yang jujur yang menjadikannya recommended bagi para backpacker atau yang hobi traveling, atau bagi penggemar bacaan ringan namun bermanfaat (easy reading) selain itu dapat juga dijadikan panduan dalam menyusun trip selanjutnya.



Judulnya yang provokatif adalah alasan saya untuk membeli naked traveler pertama, pas dibaca….. ajib, lan langsung masuk daftar buku favorit yang selalu dinantikan kelanjutannya..

Setelah membandingkan, memang lebih menarik buku yang kedua (naked traveler 2) saya tidak mau menjelaskan bagian mana, karena memang buku ini merupakan kumpulan kisah lebih baik beli dan baca saja bukunya, dijamin anda tidak akan kecewa.

…….Pas lagi berburu di gramed matraman gk sengaja ketemu dengan naked traveler 3, tanpa pikir panjang bukunya langsung aku selamatkan, dan sihir penulis masih berlanjut, bukunya masih jujur dan gokil…..

......ternyata buku NT3 ini kena sensor dan ditarik dari peredaran, karena ada bagian kisah yang dianggap terlalu vulgar( baca jujur) untuk kemudian direvisi, beruntung aku masih dapat versi yang originil..


who is naked?
Trinity adalah pelopor penulis pop tentang perjalanan. menurutnya travel writing bukan berisi hal-hal yang indah2 saja, traveling bukan hanya hal yang enak dan nyaman, suatu tempat tidak selalu indah dan bagus. rumusnya adalah semakin susah suatu tempat dicapai dan semakin jarang orang kesana, maka semakin bagus alamnya.
pengalamannya menjelajah dunia selama lebih dari dua dekade dan kepiawaiannya sudah tidak diragukan lagi. sampai saat ini ia sudah mengunjungi hampir semua provinsi di Indonesia dan 42 negara, namun bagaimanapun ia tetap berpendapat indonesia yang terbaik.

Rabu, 15 Juni 2011

SEJARAH KABUPATEN LAMANDAU

Kabupaten Lamandau merupakan bekas wilayah Kawedanan Bulik yang terditi dari Kecamatan Bulik, Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang. Pembentukan Kabupaten Lamandau diawali dengan pertemuan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dengan seluruh Camat serta Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda se-Kabupaten Kotawaringin Barat di Aula Kantor Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat pada tanggal 10 Nopember 1999 yaitu dalam rangka Sosialisasi tentang rencana Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat memekarkan Kabupaten Kotawaringin Barat menjadi 2 (dua) sedangkan yang menjadi utusan dari Kecamatan Bulik, Lamandau dan Kecamatan Delang adalah :

1) Kecamatan Bulik :

a) NUBARI B. PUNU. BA. (Camat Bulik)

b) H. ARSYADI MADIAH (Tokoh Pemuda)

c) DARMAWI JUWAHIR (Tokoh Masyarakat)

2) Kecamatan Delang

Untuk Kecamatan Delang diwakili oleh Drs. KARDINAL selaku Camat Delang.

3) Kecamatan Lamandau

Untuk Kecamatan Lamandau tidak ada utusan dan secara kebetulan Camat Lamandau yaitu SILAS KADONGKOK, BA, berhalangan / tugas keluar Daerah.

Pada pertemuan tersebut dijelaskan tentang rencana Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat untuk meningkatkan status daerah Pembantu Bupati Sukamara menjadi Kabupaten Sukamara, sehingga Kabupaten Kotawaringgin Barat dengan Ibukotanya tetap Pangkalan Bun dan Kabupaten Sukamara dengan Ibukotanya Sukamara, pada saat itu juga dijelaskan bahwa wilayah Kabupaten Sukamara meliputi seluruh wilayah Kecamatan Sukamara, Kecamatan Jelai, Kecamtan Balai Riam kemudian termasuk wilayah Kecamatan Bulik, Kecamatan Lamandau, dan Kecamatan Delang sebelah kiri sungai Lamandau dan sungai Batangkawa. Mencermati kebijakan tersebut, utusan dari Kecamatan Bulik dan Kecamatan Delang mengambil sikap tidak bersedia menandatangani/menolak kebijakan yang di sosialisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat tersebut.

Sekembalinya dari pertemuan tersebut, pada tanggal 11 Nopember 1999 oleh Utusan Masyarakat Bulik hasil pertemuan tersebut diinformasikan kepada para Tokoh masyarakat yang ada di Nanga Bulik yaitu kepada Bapak Tedan Usith, Bapak H. Muchlisin dkk, termasuk kepada salah seorang Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat yang mewakili Kecamatan Bulik yaitu saudara TOMMY HERMAL IBRAHIM, secara kebetulan pada saat itu berada di Nanga Bulik, setelah mendengar penjelasan dari Bapak H. ARSYADI MADIAH dan Bapak THEDAN USITH, maka melalui Bapak H. Arsyadi Madiah dan Bapak Thedan Usith Saudara Tommy Hermal Ibrahim berpesan kepada Bapak Camat Bulik supaya dalam waktu singkat segera mengundang seluruh Kepala Desa se Kecamatan Bulik dan membuat pernyataan sikap “menolak bergabung dengan Kabupaten Sukamara dan mengusulkan pembentukan Kabupaten sendiri yaitu Kabupaten Lamandau”. Menyikapi hal tersebut di atas para tokoh masyarakat yang ada di Nanga Bulik secara intensif melakukan musyawarah serta mengambil langkah dalam rangka mempersatukan Visi dan Misi tentang rencana pembentukan Kabupaten sendiri yaitu Kabupaten Lamandau.

Sebagai tindak lanjut dari rencana tersebut atas inisiatif bersama, maka pada tanggal 20 November 1999 para Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, yang berada di Nanga Bulik, serta para unsur Muspika Kecamatan Bulik dan Saudara Tommy Hermal Ibrahim melakukan musyawarah sekaligus jejak pendapat yang di prakarsai oleh Bapak H. Muchlisin, Bapak Thedan Usith, Bapak Darmawi Juwahir, Bapak H. Aryadi Madiah dan Bapak Andreas Nahan, S.IP di Aula kantor Camat Bulik. Pada jejak pendapat tersebut akhirnya menghasilkan 97,36 % menginginkan pembentukan kabupaten sendiri yaitu Kabupaten Lamandau dan Nanga Bulik sebagai Ibukotanya.

Dalam musyawarah tersebut juga telah dihasilkan beberapa kesepakatan antara lain :

1. Untuk menghimpun, mengolah, serta memperjuangkan aspirasi masyarakat berkaitan dengan rencana Pembentukan Kabupaten Lamandau tersebut, maka perlu membentuk sebuah wadah perjuangan yaitu Forum Komunikasi Masyarakat Pedalaman Bulik, Lamandau dan Delang ( FKMP – BULANG ) di masing – masing Kecamatan sebagai cabang, sedangkan Pengurus Pusat berada di Pangkalan Bun dengan alasan untuk mempermudah komunikasi dengan Masyarakat di Daerah dengan tokoh Masyarakat di perantauan. Untuk cabang Kecamatan Bulik ditunjuk sebagai Ketua adalah Bapak H. Muchlisin dan Saudara Andreas Nahan, S.IP sebagai Sekretaris, sedangkan sebagai perwakilan Kecamatan Lamandau yaitu Saudara Drs. Frans Evendi dan Kecamatan Delang yaitu Saudara Imanuel Gerzon.

2. Memberi mandat kepada Pengurus Pusat FKMP-BULANG untuk membentuk Panitia Pelaksana Musyawarah Bersama dalam rangka pembentukan Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten Lamandau.

Sebagai tindak lanjut dari hasil rapat tersebut Pengurus pusat FKMP-BULANG segera melaksanakan rapat pembentukan Panitia Pelaksanaan, rapat dilaksanakan di rumah Saudara Hasburrahman / Roman sebanyak dua kali, pada rapat yang kedua barulah Panitia Pelaksanaan terbentuk dengan ketua Bapak Mozes Pause, SH dan Tommy Hermal Ibrahim sebagai sekretaris.

Dipihak lain Masyarakat pedalaman yang berasal dari Kecamatan Bulik, Lamandau dan Delang yang berada di perantauan khususnya di Palangka Raya melakukan langkah-langkah konkrit dalam mencermati Rencana Pemekaran Kabupaten Lamandau dengan membuat study kualitatif, yang diprakarsai oleh Drs. Nahson Taway, Drs. Iba Tahan, MS, Ir. Farintis Sulaiman dan Charles Rakam, S.Pd dan Pembuatan study kualitatif Pembentukan Kabupaten Lamandau ini telah dibicarakan dalam Pertemuan Kerukunan Tamuai Kotawaringin Barat di Palangka Raya tanggal 7 November 1999 untuk selanjutnya dapat di sosialisasikan kepada masyarakat di Kecamatan Bulik, Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang untuk diusulkan kepada Pemerintah melalui Pemerintahan Kabupaten Kotawaringin Barat tentang penggabungan Kecamatan Bulik, Lamandau dan Delang

Pada tanggal 10 Nopember 1999, atas Prakarsa Drs. Nahson Taway, para tokoh masyarakat yang berasal dari Kecamatan Bulik, Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang, mengadakan pertemuan di Pangkalan Bun dengan Keputusan mengusulkan melalui Surat kepada DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat, DPRD Provinsi Kalimantan Tengah dan Gubernur Kalimantan Tengah agar Wilayah bekas Kewedanaan Nanga Bulik ( Kecamatan Bulik, Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang ) disatukan Menjadi “ KABUPATEN LAMANDAU ” dengan Lampiran Study kualitatif yang ditulis oleh keempat penulis tersebut diatas.

Surat Usulan tersebut di tandatangani oleh 8 ( delapan ) orang atas nama Masyarakat Pedalaman yaitu:

- CS. Phaing

- Drs. Nahson Taway

- Drs. Don F. Ringkin

- Harigano Ringkas

- Musringin

- Sama Dj. Mamud

- Helkia Penyang

- Tommy Hermal Ibrahim

Pada tanggal 17 Nopember 1999, Drs. Iba Tahan, MS, Inte Sartono, SH, Markos Dj. Mamud, S.Hut, Charles Rakam, S.Pd, melakukan ekspose melalui SKH Kalteng Pos untuk menjelaskan keinginan masyarakat Pedalaman Kotawaringin Barat menyatukan Kecamatan Bulik, Lamandau dan Delang dalam Kabupaten Lamandau. ( SKH Kalteng Pos tanggal 18 Nopember 1999, halaman 2 ).

Pada tanggal 4 Desember 1999 melalui juru bicara yaitu bapak H. Muchlisin pada Kunjungan Penjabat Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat Bapak Drs. Matlim Alang menyampaikan pernyataan sikap yang intinya menyatakan menolak bergabung dengan Kotawaringin Barat dan Kabupaten Sukamara hasil pemekaran serta mendukung sepenuhnya rencana Pembentukan Kabupaten Lamandau yang terdiri dari Kecamatan Bulik, Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang.

Pada tanggal 6 Januari 2000 ketika kunjungan penjabat Gubernur Kalimantan Tengah yaitu Bapak Rapiudin Hamarung, masyarakat Kecamatan Bulik, Lamandau dan Delang kembali menyampaikan pernyataan sikap secara tegas agar ketiga Kecamatan tersebut dimekarkan menjadi Kabupaten Lamandau.

Tanggal 8 Juli 2000 atas prakarsa dari Forum Komunikasi Masyarakat Pedalaman Bulik, Lamandau dan Delang ( FKMP-BULANG ) dilaksanakan Musyawarah Besar masyarakat Kecamatan Bulik, Lamandau dan Delang di Nanga Bulik, dalam rangka menyamakan Visi dan Misi pembentukan Kabupaten Lamandau ( P3KL ) setelah dilakukan Pemilhan Secara Demokratis maka terpilihlah Bapak Mozes Pause, SH sebagai Ketua Umum dan Bapak Tommy Hermal Ibrahim sebagai sekretaris umum. Kemudian melalui Rapat Kerja P3KL maka disusunlah proposal Rencana Pembentukan Kabupaten Lamandau sebagai bahan ekspose di depan team Independen Labsos Fisip UI di Hotel Wisata Jakarta tanggal 15 Oktober 2001.

Pada saat ekpose tersebut selain Bupati dan Ketua DPRD Kotawaringin Barat turut hadir anggota DPRD Propinsi Kalimantan Tengah yaitu :

- Bapak San Marwan

- Bapak Ir. Kemal Maseri

Kemudian dari Kabupaten Kotawaringin Barat turut hadir :

- Bapak Drs. Daud Juanda ( Ass I Kab. Kotawaringin Barat )

- Bapak Drs. Wahyudi, M.Si

Sedangkan Utusan dari P3KL yaitu :

- Bapak Mozes Pause, SH.

- Bapak Tommy Hermal Ibrahim

- Bapak Andreas Nahan, S.IP

- Bapak H. Arsyadi Madiah

- Bapak H. Burhan

- Bapak Drs. Frans Evendi

Kemudian hasil ekspose di Jakarta tersebut disosialisasikan kepada masyarakat Kecamatan Bulik, Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang pada tanggal 5 Februari 2002 di Nanga Bulik.

Pengesahan Undang-undang Nomor 5 tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten di Propinsi Kalimantan Tengah di Jakarta dihadiri oleh P3KL terdiri dari :

- Drs. Iba Tahan, MS

- H. Arsyadi Madiah

- Idar Y. Kunum

- H. Burhan

- Ibramsyah Ambram

- Darmawi Juwahir

- Syubandi. HM.

- Vincentius Huang

- Drs. Frans Evendi

- Imanuel Gerzon

- Luyen. K

- Evendi Buhing

Acara pelantikan Bapak Drs. Regol Cikar sebagai Penjabat Bupati Lamandau oleh Gubernur Kalimantan Tengah atas nama Menteri Dalam Negeri di depan sidang Paripurna DPRD Propinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya pada tanggal 8 Juli 2002.

Tanggal 12 Juli 2002 aktifitas Kantor Bupati yang beralamat di Jln. Tjilik Riwut No. 10 Nanga Bulik ( Eks Kantor Camat Bulik ) mulai dibuka dengan jumlah personil pelaksana sebanyak 5 ( lima ) orang atas dasar instruksi Penjabat Bupati Lamandau. Adapun kelima orang tersebut adalah :

- Andreas Nahan, S.IP

- Ganti P. Kanisa, SSTP

- H. Arsyadi Madiah

- Abdul Rasyid. S

- Cahyano

Sebagai ungkapan rasa syukur atas Rahmat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, pada tanggal 3 Agustus 2002 masyarakat Kecamatan Bulik, Lamandau dan Delang melaksanakan Acara Syukuran atas terbentuknya Kabupaten Lamandau yang dipusatkan di Bundaran Bukit Hibul yang merupakan Rencana Areal Perkantoran Pemda Kabupaten Lamandau. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah ( Bapak Drs. Nahson Taway ), Biro Tata Praja Setda Propinsi Kalimantan Tengah, Bupati Kotawaringin Barat.

Dalam acara syukuran tersebut dilakukan Peletakan Prasasti Kabupaten Lamandau oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, atas nama Menteri Dalam Negeri, sekaligus penyerahan Hibah Lahan Perkantoran dari Masyarakat Nanga Bulik oleh Bapak Muchtar Dahni, dkk atas nama masyarakat Nanga Bulik.

Demikian riwayat singkat pembentukan Kabupaten Lamandau yang dapat kami sampaikan. Kami menyadari bahwa Riwayat Singkat Pembentukan Kabupaten Lamandau yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu bukan unsur kesengajaan untuk mengaburkan fakta sejarah. Untuk kesempurnaan Sejarah Pembentukan Kabupaten Lamandau kedepan, perlu penyusunan yang lebih detail dengan melibatkan seluruh pelaku sejarah.

Senin, 13 Juni 2011

Umbut Kelapa Makanan Khas Dayak

KA­LI­MAN­TAN Te­ngah (Kal­teng) ka­ya de­ngan sum­ber ba­han pa­ngan yang ji­ka di­op­ti­mal­kan a­kan meng­ang­kat daerah ini dalam konteks nasional. Salah satunya umbut kelapa yang disayur. Ba­gi sebagian orang, masakan daerah tersebut kolot dan tidak prak­tis... Tetapi Anda jangan bi­lang kolot sebelum merasakan ke­nikmatan sayur yang satu ini.
Sayur umbut kelapa terbuat da­ri serabut pucuk pohon ke­la­pa yang lembek. Makanan khas suku Dayak Ngaju ini le­bih enak dimakan dengan opor da­ging sapi atau ayam, dan sam­bal goreng kacang pu­tih atau kacang tolo. Sebagai pe­leng­kapnya sambal terasi atau sam­bal mangga muda. So­al rasa, tidak kalah dengan ma­kanan modern. Apalagi, jika ki­ta pintar memasaknya.

Pengamat kuliner di Kaliman­tan Tengah, Jusuf Kawaru, yang juga aktif di Perhimpunan Ho­tel dan Restauran Indonesia (PH­RI) mengatakan, khasanah ku­liner Kalteng harus tetap di­­jaga cita rasa dan pe­nampilan­nya.  Termasuk juga dalam hal pelestarian jenis masakan dari umbut kelapa dan rotan, yang menjadi ciri ter­sendiri dari Bu­mi Tambun Bungai.
Sementara itu, Ketua Tim Peng­gerak PKK Kapuas Aliyah Ma­wardi mengungkapkan ke­gundahannya karena para ibu rumah tangga tidak lagi me­nyajikan khasanah kuliner khas Kalteng kepada keluarga mereka.
Akibatnya, generasi muda Kal­teng banyak yang tidak me­ngenal ciri khas makanan dae­rah asalnya. Ia berharap pa­ra ibu rumah tangga kembali me­nyajikan masakan daerah un­tuk hidangan keluarga. Untuk itu, ia membeberkan resep pem­buatan gulai umbut kelapa.
Bahan yang dibutuhkan : 1 kg umbut kelapa iris tipis, 1/2 kg tulang iga sapi atau ayam, potong dan bersihkan, 1 iris labu ku­ning, potong setebal 2 cm.
Bumbu : 2 gelas santan kental dan 6 gelas santan cair, 1 ru­as kunyit, laos dan serai, 3 lem­bar daun salam, 1 sendok teh ketumbar, sedikit terasi dan garam. Kemudian, 6 siung ba­wang merah dan 2 siung ba­wang putih
Cara membuat : rebus tulang iga sapi sampai agak ma­tang, lalu masukkan umbut, dan labu kuning. Haluskan se­mua bumbu kecuali daun sa­lam, laos, dan serai. Masukkan bumbu k edalam wajan umbut yang sedang direbus. Biarkan ma­tang dan meresap. Siap dihi­dangkan.

Senin, 06 Juni 2011

TOKYO UNDERWORD



Buku ini merupakan kisah nyata tentang seorang Amerika-Italia yang bernama Nicola Zapetti, mantan Tentara Pendudukan Amerika Serikat.
dalam biografi ini kehidupan kelamnya diawali dengan menjadi seorang pegulat, perampok berlian amatir, pebisnis rumah makan (Pizza Nicola), hingga menjadi seorang bos mafia di Tokyo. Percampuran antara Masa lalunya yang keras, gemblengan militer yang pernah dikecapnya, menjadikan pria ini dapat bertahan dalam segala kondisi, hingga akhirnya Yakuza meneruskan bakat dasar yang dimiliki Nick. Dia mengenal sejumlah nama: Yoshio Kodama, Kakuei Tanaka, Kiichi Miyazawa, Dwight Eisenhower, Richard M. Nixon, Ronald Reagan, George Bush, Raja Faisal, Kim Il Sung, Soekarno, Rockefeller, Henry Ford, Presscot Bush, Alan Shepard, Donald Trump, dan setumpuk nama lainnya dari beragam kalangan: CIA, KGB, M16, G-2, Toyota, Coca-Cola, Motorola, Honda, hakim, jaksa, pengacara, senator, politisi, pebisnis, selebriti, hingga media.

Dengan mengikuti kehidupan dari nicola zapetti ini, kita akan mengetahui bagaimana sebuah negara yang hancur, bisa dengan cepat mengalami kebangkitan ekonomi dan bagaimana dunia mafia sangat berperan dalam prosesnya tersebut, mulai dari pasar gelap yang menjual beraneka ragam produk, jaringan narkoba, prostitusi, judi, hingga kasus-kasus besar yang menyeret banyak nama dari berbagai kalangan, politisi, penegak hukum, pelaku bisnis, selebritis, dan lain sebagainya. Bisa Anda bayangkan bagaimana peran seorang bandit Amerika yang sering keluar masuk penjara tetapi mampu berpengaruh terhadap kebijakan pemerintah Jepang sehingga berdampak terhadap perubahan demokrasi, ekonomi dan sekaligus kejahatan sebuah negara.
Buku ini akan mengajarkan banyak hal kepada Anda, terutama tentang kehidupan para gangster, penguasa korup, pengusaha licik dan tukang suap bisa hidup berdampingan yang selama ini misterius dan tidak terungkap. Sepak terjang mereka dikupas tuntas dalam buku ini, sehingga Anda bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut.
Yang lebih menarik adalah hubungan yang terjalin antara Nikola Zapetti ini dengan dengan Presiden pertama kita, dimana Soekarno dikatakan sering berkunjung ke jepang dan berhubungan dengan salah satu mafia yang berpengaruh ini.
“ Sebuah sudut pandang yang sangat menarik dari orang-orang yang mengagumkan yang menunjukkan bagaimana demokrasi dan kejahatan berkembang dengan saling bergandengan tangan di Jepang”.