People power
Oleh: Medika Hermawan
Kemampuan rata-rata masyarakat indonesia dalam menggunakan bahasa Internasional (bahasa Inggris) harus diakui memang masih rendah, untuk mengartikan kalimat saja sampai berkeringat, apalagi berbicara, danternyata saya juga termasuk dalam orang-orang seperti itu.
Dewasa ini kehidupan bernegara kita diramaikan dengan berbagai warna, banyak masalah, banyak kejanggalan, banyak ketidak adilan dst, dst………….. masyarakatpun semakin berwarna dalam menanggapinya, demo dan protes seperti sarapan bila kita melihat berita setiap harinya, yang kebanyakan berujung pada peristiwa anarkhis, anrkhis dan anarkhis……… sehinga timbul pertanyaan; apakah ini yang dinamakan people power (buah demokrasi) dimana rakyatlah yang menjadi pemegang kekuasaan tertinggi.
Melihat fakta di lapangan, People power di Indonesia dapat diartikan sebagai masyarakat, rakyat, warga negara yang memiliki tenaga yang kuat, otot yang besar , tiap-tiap orang memiliki power yang mampu menghancurkan apa saja yang menjadi penghambat baginya. Sehingga power tersebut digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas anarkhis, dengan merusak, menghancurkan, membakar, sebagai bentuk ketidakpuasan.
Mungkin pendapat ini tidak berdasar, tapi kita juga tidak bisa menyangkal, kejadian di mana-mana telah membuktikan bahwa sesungguhnya bangsa kita bangsa pendendam.
Kita telah menyalahartikan makna people power yang sebenarnya……
Masyarakat masih menggunakan cara-cara tidak terpuji dalam menyampaikan aspirasi, menandakan belum kreatifnya bangsa ini, padahal masih banya cara lain yang lebih manusiawi, namun para petinggi bangsa inipun tidak memiliki cara yang kreatif untuk menampung atau memfasilitasi aspirasi masyarakat, tidak memiliki kepekaan terhadap gejolak-gejolak yang terjadi pada rakyat, sehingga kebijakan yang diambil seringkali tidak tepat, solusi yang diberikan tidak mampu mengatasi permasalahan.
Kita memang malas untuk belajar, malas untuk saling memahami, selalu merasa bisa, padahal yang diperlukan adalah bisa merasa.
Melihat fakta di lapangan, People power di Indonesia dapat diartikan sebagai masyarakat, rakyat, warga negara yang memiliki tenaga yang kuat, otot yang besar , tiap-tiap orang memiliki power yang mampu menghancurkan apa saja yang menjadi penghambat baginya. Sehingga power tersebut digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas anarkhis, dengan merusak, menghancurkan, membakar, sebagai bentuk ketidakpuasan.
Mungkin pendapat ini tidak berdasar, tapi kita juga tidak bisa menyangkal, kejadian di mana-mana telah membuktikan bahwa sesungguhnya bangsa kita bangsa pendendam.
Kita telah menyalahartikan makna people power yang sebenarnya……
Masyarakat masih menggunakan cara-cara tidak terpuji dalam menyampaikan aspirasi, menandakan belum kreatifnya bangsa ini, padahal masih banya cara lain yang lebih manusiawi, namun para petinggi bangsa inipun tidak memiliki cara yang kreatif untuk menampung atau memfasilitasi aspirasi masyarakat, tidak memiliki kepekaan terhadap gejolak-gejolak yang terjadi pada rakyat, sehingga kebijakan yang diambil seringkali tidak tepat, solusi yang diberikan tidak mampu mengatasi permasalahan.
Kita memang malas untuk belajar, malas untuk saling memahami, selalu merasa bisa, padahal yang diperlukan adalah bisa merasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar